10 Pasukan Kesatria Terhebat Sepanjang Sejarah Dunia

Sabtu, 21 Februari 2015

Membicarakan sejarah dunia, tidak terlepas dari yang namanya perang karena perang merupakan hasil dari efek samping ego juga kekuatan, di dalam perang pasti terdapat pasukan atau kesatria di dalamnya. Di dalam sejarah perang, dunia telah menciptakan berbagai pasukan dan kesatria tangguh, namun yang terbaik hanya ada beberapa. Dan berikut adalah 10 pasukan kesatria paling tangguh terhebat dan sangat melegenda sepanjang sejarah dunia.

1. Apache
Pasukan Kesatria legenda
Apache seperti ninja dari Amerika. beroperasi dengan cara menyelinap dari belakang musuh dan menggorok tenggorokan musuh. Dengan senjata primitif yang kebanyakan terbuat dari kayu dan tulang. Keahlian lain mereka adalah memakai senjata pisau dan melempar kapak.
2. Aztecs
Pasukan Kesatria legenda
Suku Aztec terkenal kejam dalam pertempuran. Mereka biasanya berpakaian seperti binatang elang atau jaguar. Mereka menggunakan senjata yang sangat primitif seperti clubs dan busur dengan sangat efektif. Cuachicqueh adalah pasukan khusus aztec yang bersumpah tidak akan mundur bila musuh datang. Mereka akhirnya dikalahkan oleh Spanyol dengan senjata modern yang jauh lebih baik.
3. Mongol Warriors
Pasukan Kesatria legenda
Mongol dikenal sebagai bangsa barbar dan liar. Mereka mendominasi daerah Eropa dan Asia dan terkenal sebagai pasukan berkuda yang dipimpin oleh salah satu komandan militer besar dunia, Genghis Khan. Mereka sangat disiplin dan mahir dalam menggunakan busur dan panah di atas punggung kuda.
Mereka menggunakan busur komposit yang bisa menembus melalui baju besi dan juga cukup mahir dengan tombak dan pedang. Dengan keahlian perang psikologis dan intimidasi mereka membangun salah satu imperium terbesar di dunia yang pernah ada.
4. Mamluk
Pasukan Kesatria legenda
Mamluk sekelompok budak yang masuk Islam dan melayani para khalifah Islam dan para sultan Ayyubiyah selama Abad Pertengahan. Setelah mamluk telah masuk Islam, banyak yang dilatih sebagai prajurit kavaleri. Setiap Mamluk wajib patuh terhadap furusiyya, kode yang mencakup nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati, dan juga taktik kavaleri, menunggang kuda, memanah dan perawatan luka.
Seiring waktu, mereka menjadi suatu kasta militer yang kuat dan sering mengalahkan pasukan Salib. Lebih dari sekali, mereka merebut kekuasaan dari tangan sultan mereka sendiri, misalnya, Kesultanan Mamluk 1.250-1.517 di Mesir.
5. Roman Legion
Pasukan Kesatria legenda
Tulang punggung dari tentara Romawi yang membangun kerajaan yang tak tertandingi dalam hal ukuran dan kekuatan. Mereka adalah prajurit kombinasi ahli pedang, tombak dan perisai. Terdiri dari para prajurit mahal yang mampu membuat senjata terbaik dan baja. Disiplin, mahir menggunakan senjata, dan strategi membuat legion ditakuti di eropa.
6. Samurai
Pasukan Kesatria legenda
Samurai adalah ksatria dari Jepang, tentara bersenjata berat dgan baju besi dan bersedia mati untuk tuannya. Berbekal pedang paling tajam di dunia dan dengan mudah bisa memotong musuh dalam dua kali gerakan.
Mereka juga master dari Yumi (busur) dan menjadi salah satu penembak terbaik dunia, juga mereka adalah prajurit profesional dan berjuang keras untuk mendapatkan kehormatan. Karena kebiasaan kekerasan yang mereka perbuat, para petani bangkit melawan mereka dan lahirlah ninja.
7. Ninja
Pasukan Kesatria legenda
Ninja, ahli dalam stealth dan sabotase. Awalnya adalah kumpulan petani yang dilatih untuk mengalahkan para samurai, tapi akhirnya menjadi pembunuh legendaris.
Dikenal mahir menggunakan pedang katana, sumpitan, Shuriken, dan kusarigama sebagai senjata pilihan. Mereka dikenal sebagai prajurit bayangan yang beraksi di malam hari. Ninja terkenal sebagai seniman bela diri yang sebagian besar menjalani pelatihan keras.
8. Viking
Pasukan Kesatria legenda
Viking, penteror dari Eropa. Prajurit yang paling ditakuti zaman dunia kuno. Mereka menteror Eropa dengan serangan mereka. terkenal ganas dalam pertempuran dan menggunakan senjata yang sesuai tinggi badan mereka.
Viking ahli dalam menaklukkan kota. Bahkan agama mereka hanyalah perang dan mereka percaya bila mati dalam suatu perang, maka akan hidup di tengah perang yang tak akan usai. Mereka semua akan menjadi tentara yang sangat tangguh, terbukti dari kehebatan mereka dalam menghancurkan target mereka.
9. Spartan
Pasukan Kesatria legenda
Budaya Spartan ialah semua tentang perang dan pelatihan militer seumur hidup. Mereka memiliki pepatah: “kembali dengan perisai atau lebih dari itu” yang berarti jangan kembali kecuali Anda menang.
Mereka adalah salah satu prajurit tangguh di dunia dan menjadi terkenal karena pertahanan terakhir mereka pada pertempuran Thermopylae. Mereka adalah master dalam perisai dan tombak yang kemudian ditiru oleh tentara lainnya.
10. Knight
Pasukan Kesatria legenda
Knights adalah pejuang yang mengenakan baju pelindung di seluruh tubuh. Mereka adalah prajurit elit, dengan baju besi, senjata dan kuda untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Raja. Mereka adalah tentara yang sangat efektif yang telah berlatih selama hidup.

By : http://makinseru.com/10-pasukan-kesatria-terhebat-sepanjang-sejarah-dunia/

Hewan Terkuat

 10. Beruang














Beruang ini adalah hewan gunung terkuat, bisa mengangkat 0,8 kali berat badannya. Berat badan mereka sekitar 1500 pound dan mampu mengangkat benda seberat 1200 pound.
 
 9. Kepah

















Hewan ini bisa menahan benda seberat 2 kali badannya. Cangkangnya sangat kuat dibandingkan ukuran tubuhnya.
 
 

8. Anaconda
 














Hewan ini bisa mencekik hewan yang sama dengan berat tubuhnya sampai mati. Berat tubuhnya bisa mencapai 550 pound.
 


7. Banteng
 



 









  

Hewan ini mampu menarik dan membawa benda 1,5 kali berat badan mereka. Berat badannya mencapai 1300 pound dan bisa menarik dan membawa benda seberat 2000 pound.
 
 
 6. Harimau




















Hewan ini bisa mengangkut suatu benda 2 kali berat badannya sambil melompati pagar setinggi 10 kaki. Beratnya mencapai 600 pound dan mampu membawa benda seberat 1200 pound.
 
 
 5. Elang



















Elang adalah burung terkuat. Mereka mampu mengangkat benda 4 kali berat badannya sambil terbang 
 4. Gorilla



















Hewan ini mampu mengangkat benda 10 kali berat badannya. Beratnya sekitar 450 pound dan mampu mengangkat benda seberat 4600 pound, atau sama dengan 30 orang dewasa.
 
 
 3. Semut pemakan daun





















Semut ini bisa mengangkat benda 50 kali berat badannya, sama seperti seorang yang sanggup mengangkat truk.

 
 
 2. Gajah















Hewan ini adalah hewan mamalia terkuat. Berat badannya bisa mencapai 12.000 pound dan bisa mengangkat benda seberat 20.000 pound, sama dengan 130 orang dewasa.

 
 
 1. Kumbang badak
















Hewan ini adalah serangga terkuat, tapi juga merupakan hewan terkuat di dunia kalau dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Mereka mampu mengangkat benda seberat 850 kali berat badannya. 
 


Sumber  
Advertisement

Sejarah Nazi History of Nazi (Sejarah Nazi)

1.Adolf Hitler 

 Jika kita berbicara tentang NAZI pasti tidak lepas dari satu orang yang paling berpengaruh di dunia ini,yaitu "Adolf Hitler".
Adolf Hitler dilahirkan di Braunau am Inn, Austria, dekat Jerman pada 20 April 1889. Ayah Adolf Hitler, Alois Hitler, merupakan seorang pegawai kantor beacukai . Setelah ayahnya pensiun, keluarga Hitler pindah ke kota Lambach.Ibunya merupakan keturunan yahudi. Di Kota tersebut terdapat sebuah biara Katolik yang dihiasi ukiran kayu dan batu yang diantaranya terdapat beberapa ukiran swastika, yang kemudian menjadi tempat Adolf muda belajar. Adolf Hitler dapat menyesuaikan dengan baik di sekolah biara tersebut, bahkan konon ia memiliki suara yang lumayan bagus. Sebagai Adolf muda, ia juga memiliki idola, yaitu biarawan yang melayani di sekolah biaranya, bahkan ia pernah serius selama 2 tahun bercita-cita ingin menjadi biarawan. Ketika beranjak dewasa, cita-citanya berubah ingin menjadi seorang seniman. bahkan ia mencoba untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi seni di Wina, Austria namun gagal, dan bahkan ia pernah menjadi seorang tunawisma di kota ini.
Ketika Perang Dunia I meletus, Hitler turut serta pada usia 25 tahun sebagai pengantar pesan dalam pasukan Infantri Resimen Bavaria ke-16, dan ia merupakan salah satu orang yang paling beruntung di medan pertempuran. Pernah suatu kali resimennya bertemu pasukan Inggris dan Belgia di dekat Ieper (bahasa Perancis: Ypres), resimennya kehilangan 2.500 dari 3.000 orang, tewas, luka-luka atau hilang dan Adolf Hitler lolos tanpa luka sedikitpun dan beberapa kali ia berdiri di satu tempat dan kemudian berpindah ke tempat lain yang beberapa detik kemudian tempat dia sebelumnya berdiri kejatuhan bom. Luka pertamanya didapatnya pada tanggal 7 Oktober 1916 tepat 2 tahun setelah ia terjun kedalam perang, akibat pecahan mortir di perang di Kota Somme. Ketika gencatan senjata ditanda tangani pada tanggal 11 November 1918, Hitler sedang dirawat di rumah sakit akibat terkena serangan gas klorin dari yang mengakibatkan buta sementara. Ketika itu Hitler menjabat sebagai kopralinggris .
Hitler pernah menjadi seorang pegawai penyiasat tentera di Munich dan terlibat dengan penyiasatan tentang aktiviti Parti Pekerja German.Disitu Hitler mula berkecimpung dalam politik secara tidak langsung. Hitler kemudiannya berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengerusi kepada Parti Pekerja German pada bulan Julai 1921. Hitler kemudiannya menukar nama Parti Pekerja German kepada Nationalist Socialist German Workers Party (NSDAP) ataupun parti Nazi. Perlahan-lahan parti Nazi terbentuk dengan logo swastika, membenruk pasukan penguatkuasa yang dikenali sebagai 'storm troopers' dan anti Yahudi. Hitler mengecam secara mutlak Perjanjian Perdamaian Versailles dan mereka yang terlibat dengannya. Pada bulan November 1923, Hitler melancarkan 'putsch' percubaan rampasan kuasa di Munich tetapi gagal. Akibat dari itu, Hitler telah dipenjarakan di penjara Landesburg dan apabila dia keluar, Hitler menjadi lebih arif dalam selok belok politik. Hitler masih mengamalkan taktik kekerasan tetapi pada masa yang sama Hitler menjalin hubungan erat dengan pihak konservatif yang ingin menggunakannya sebagai alat menentang ancaman komunis.
Hitler kemudiannya menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua partai, dan menukar nama parti kepada parti Nazi 'National Socialist German Labour Party'. Hitler membentuk dasar anti yahudi, anti demokrasi dan kepercayaan kepada kuasa mutlak. Hitler menjalankan dasar memberi sedikit keistimewaan kepada mereka yang menyokong, mengancam mereka yang menentang dan propaganda bersifat patriotik kepada orang awam.
Hanya pada tahun 1929 parti Nazi memenangi majoriti dalam pengundian bandar Coburg, dan kemudiannya memenangi pengundian daerah Thuringia. Bagaimanapun semenjak 1928, Nazi memenangi daerah demi daerah secara berterusan. Dalam pengundian parlimen Reichstag 1928, parti Nazi memenangi 809,000 undian. Pada tahun 1930, parti Nazi memenangi 6,401,016 undi untuk perwakilan Nazi, sementara tahun 1932 sebanyak 13,732,779. Walaupun tidak mendapat majoriti, ini merupakan bukti keberkesanan pengaruh Hitler. Selain itu, sokongan kepada Hitler disebabkan banyak perkara lain termasuk kemelesetan ekonomi yang tenat akibat pembayaran pampasan perang, penghinaan oleh Perjanjian Perdamaian Versailles, dan keinginan oleh rakyat Jerman untuk mempunyai seorang pemimpin yang dapat membawa mereka mencapai kembali kegemilangan yang lampau.
Ekonomi Jerman yang musnah akibat inflasi 1929 - 1934 dan kadar pengangguran sehingga 7,000,000 menyebabkan seluruh industri berhadapan dengan kegagalan dan menjadi muflis. Sepanjang 1930 dan sehingga 30 Januari 1933, undian parti Nazi meningkat secara berterusan dan Presiden Paul von Hindenburg akhirnya melantik Hitler sebagai Perdana Menteri 'Chancellor'. Hitler menggunakan kedudukannya sebagai Chancellor untuk menghapuskan penentang-penentangnya. Pada malam yang dikenali sebagai Malam Pisau Panjang "The Night of the Long Knives" Hitler membunuh semua penentangnya dalam parti Nazi. Hitler juga menyalahkan Komunis dan Yahudi atas kelembapan ekonomi dan berjaya meraih sokongan angkatan tentera dengan melaksanakan polisi melengkapkan peralatan senjata Jerman.

Wilayah Taklukan NAZI


2 Wilayah taklukan Nazi Jerman
  • Austia (Maret 1938)
  • Cekoslovakia
  • Polandia (September 1939)
  • Denmark (April 1940)
  • Norwegia (April 1940)
  • Belanda (Mei 1940)
  • Belgia (Mei 1940)
  • Liksemburg (Mei 1940)
  • Prancis (Juni 1940)
  • Yunani (April 1941)
  • Yugaslovakia (April 1941)
  • Dan beberapa wilayah di Afrika Utara 
Ini dari : http://tryjakasanjaya.blogspot.com/

Sejarah Peradaban Islam TURKI USMANI (1288-1923 M / 1299–1923 M)

Sejarah Peradaban Islam TURKI USMANI (1288-1923 M / 1299–1923 M)

A. Latar Belakang
Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari Kabilah Oghuz / Ughuj yang mendiami daerah Mongol dan daerah Utara Negeri Cina. Pada Abad ke-13 M, saat Chengis Khan mengusir orang-orang Turki dari Khurasan dan sekitarnya. Kakenya Usman, yang bernama Sulaiman bersama pengikutnya bermukim di Asia kecil. Dari perjalanan tersebut Sulaiman, ia tenggelam ketika menyemberangi sungai Efrat (dekat Allepo). Sulaiman mempunyai empat saudara yang bernama, Shunkur, Gundogdur, al-Thugril, dan Dundar. Dua puteranya kembali ke tanah air mereka. Sementara yang kedua terakhir bermukim di Asia kecil. Di sana mereka di bawah pimpinan Sultan Alauddin di Kunia. Saat Mongol menyerang sultan Alauddin di Anggara (kini Angkara), al-Thugril membantu mengusir Mongol, sehingga berkat jasanya itu, Alauddin memberikan daerah Iski Shahr dan sekitarnya. Al-Thugril, mendirikan ibukota bernama Sungut, di sana lahir anak pertama bernama Usman pad 1258 M. Al-Thugril meninggal pada 1288 M. dan ia mendeklarasikan dirinya sebagai Sultan, maka sejak itulah berdiri Dinasti Turki Usman.

B. Silsilah Keturunan / Kekuasaan
Sultan Alauddin meninggal pada 1300 M / 699 H, maka Usman mengumumkan diri sebagai Sultan yang berdaulat penuh. Namun tidak langung diakui oleh banyak orang. Pada masa Usman hanya memiliki wilayah yang sangat kecil, ia meninggal pada 1326 M. kemudian puteranya naik tahta yang bernama Orkhan (Urkhun) pada usia 42 tahun. Pada masanya ia membentuk tiga pasukan utama, tentara Siphai (tentara reguler), tentara Hazeb (tentara ireguler), tentara Jenisari (pasukan direkrut pada usia dua belas tahun). 

Selanjutnya kekuasaan beralih kepada puteranya Murad I, yang telah berhasil menaklukan, Adrianopol, Masedonia, Bulgaria, Serbia, Kosovo dan Asia kecil. Murad I bergelar Alexander abad pertengahan. Murad digantikan oleh puteranya Bayazid I, yang bergelar Ildrim (kilat), terjadi pertempuran dengan tentara Mongol yang dipimpin oleh Timur Lenk, sehingga Bayazid I bersama puteranya Musa tertawan dan wafat dalam tawanan tahun 1403 M. Pada masa ini Turki Usmani mulai mengalami kemunduran. Kemudian dilanjutkan oleh Muhammad, ia berhasil memulihkan kondisi menjadi stabil sehingga para sejarawan mensejajarkan dia dengan Umar II dari Dinasti Umayyah. 

Setelah ia meninggal digantikan oleh Murad II (1421-1451 M),, ia mengembalikan cintra Murad I, yaitu dengan merebut kembali daerah-daerah Eropa (Kosovo). Ia banyak mendirikan Masjid dan Sekolah. Penggatinya adalah Muhammad II (1451-1484M), dengan gelar Al-Fatih, ia telah berhasila menaklukkan kota Konstantinopel pada 25 Mei 1453. Dan juga ia menaklukkan Venish, Italy, Rhodos, dan Cremia yang terkenal denan Konstantinopel II. ia menerapkan UU islam dalam qanun namah. Setelaha abad ke-16 M atauran ini dilonggarkan. Al-fatih meninggal, digantikan anaknya Bayazid II, kemudian digantikan oleh anaknya Salim I, ia sangat kejam, dalam sejarah Eropa dikenal sebagai Salim the Grim. Ia menaklukkan Asia Kecil, Persia, Kaldiran, dan Mesir. Dan juga berhasil menaklukkan Sultan Mamluk (1517 M). ia memindahkan Khalifah boneka Bani Abbas ke Konstantinopel yang bernama Ahmad dan mengambil gelar secara sakral yang kemudian digunakan oleh sultan Turki, Salim I, sehingga kota tersebut berubah menjadi Istambul. 

Selanjutnya digantikan oleh Sulaiman Agung (1520-1566), mendapat julukan Sulaiman al-Qanuni, pada masanya disusun sebuah kitab undang-undang (qanun), Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur dan berhasil membawa kejayaan islam, dan ia pula berhasil menterjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki. Sulaiman jug berhasil menundukkan Irak, Belgrado, Pulau Rodhes, Tunis, Budapest, dan Yaman. Dengan demikian, luas wilayah Turki Usmani pada masanya mencakup Asia Kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair di Afrika; Bulgaria,Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropa.
Sulaiman al-Qanuni diganti oleh Salim II (1566-1573 M), Di masa pemerintahannya terjadi pertempuran antara armada laut Kerajaan Usmani dengan armada laut Kristen yang terdiri dari angkatan laut Spanyol, angkatan laut Bundukia, angkatan laut Sri Paus, dan sebagian kapal para pendeta Malta yang dipimpin Don Juan dari Spanyol. Pertempuran itu terjadi di Selat Liponto (Yunani). Dalam pertempuran ini Turki Usmani mengalami kekalahan yang mengakibatkan Tunisia dapat direbut oleh musuh.

Selanjunya digantikan oleh Sultan Murad III (1574-1595 M) berkepribadian jelek dan suka memperturutkan hawa nafsunya, namun Kerajaan Usmani pada masanya berhasil menyerbu Kaukasus dan menguasai Tiflis di Laut Hitam (1577 M), merampas kembali Tabnz, ibu kota Safawi, menundukkan Georgia, mencampuri urusan dalam negeri Polandia, dan mengalahkan gubernur Bosnia pada tahun 1593 M. Namun kehidupan moral Sultan yangjelek menyebabkan timbulnya kekacauan dalam negeri.

Kekacauan ini makin menjadi-jadi dengan tampilnya Sultan Muhammad III (1595-1603M), pengganti Murad III, yang membunuh semua saudara laki-lakinya berjumlah 19 orang dan menenggelamkan janda-janda ayahnya sejumlah 10 orang demi kepentingan pribadi. Dalam situasi yang kurang baik itu, Austria berhasil memukul Kerajaan Usmani.

Sultan Ahmad I (1603-1617 M), pengganti Muhammad III, sempat bangkit untuk memperbaiki situasi dalam negeri, tetapi kejayaan Kerajaan Usmani di mata bangsa-bangsa Eropa sudah mulai memudar.

Sesudah Sultan Ahmad I ( 1603-1617 M), situasi semakin memburuk dengan naiknya Mustafa I (masa pemerintahannya yang pertama (1617-1618 M) dan kedua, (1622-1623 M). Karena gejolak politik dalam negeri tidak bisa diatasinya, Syaikh al-Islam mengeluarkan fatwa agar ia turun dari tahta dan diganti oleh Usman II (1618-1622 M). Namun yang tersebut terakhir ini juga tidak mampu memperbaiki keadaan. Dalam situasi demikian bangsa Persia bangkit mengadakan perlawanan merebut wilayahnya kembali. Kerajaan Usmani sendiri tidak mampu berbuat banyak dan terpaksa melepaskan wilayah Persia tersebut.

Langkah-langkah perbaikan kerajaan mulai diusahakan oleh Sultan Murad IV (1623 – 1640 M). Pertama-tama ia mencoba menyusun dan menertibkan pemerintahan. Pasukan Jenissari’ yang pernah menumbangkan Usman II dapat dikuasainya. Akan tetapi, masa pemerintahannya berakhir sebelum ia berhasil menjernihkan situasi negara secara keseluruhan. Situasi politik yang sudah mulai membaik itu kembali merosot pada masa pemerintahan Ibrahim I (1640-1648 M), karena ia termasuk orang yang lemah. Pada masanya ini orang-orang Venetia melakukan peperangan laut melawan dan berhasil mengusir orang-orang Turki Usmani dari Cyprus dan Creta tahun 1645 M. Kekalahan itu membawa Muhammad Koprulu (berasal dari Kopru dekat Amasia di Asia Kecil) ke kedudukan sebagai wazir atau shadr al-a’zham (perdana menteri) yang diberi kekuasaan absolut. Ia berhasil mengembalikan peraturan dan mengkonsolidasikan stabilitas keuangan negara. Setelah Koprulu meninggal (1661 M), jabatannya dipegang oleh anaknya, Ibrahim.

Ibrahim menyangka bahwa kekuatan militernya sudah pulih sama sekali. Karena itu, ia menyerbu Hongaria dan mengancam Vienna. Namun, perhitungan Ibrahim meleset, ia kalah dalam pertempuran itu secara berturut-turut. Pada masa-masa selanjutnya wilayah Turki Usmani yang luas itu sedikit demi sedikit terlepas dari kekuasaannya, direbut oleh negara-negara Eropa yang baru mulai bangun. Pada tahun 1699M terjadi “Perjanjian Karlowith” yang memaksa Sultan untuk menyerahkan seluruh Hongaria, sebagian besar Slovenia dan Croasia kepada Hapsburg; dan Hemenietz, Padolia, Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia kepada orang-orang Venetia.
Pada tahun 1770 M, tentara Rusia mengalahkan armada Kerajaan Usmani di sepanjang pantai Asia Kecil. Akan tetapi, tentara Rusia ini dapat dikalahkan kembali oleh Sultan Mustafa III (1757-1774 M) yang segera dapat mengkonsolidasi kekuatannya.

Sultan Mustafa III diganti oleh saudaranya, Sultan Abd al-Hamid (1774-1789 M), seorang yang lemah. Tidak lama setelah naik tahta, di Kutchuk Kinarja ia mengadakan perjanjian yang dinamakan “Perjanjian Kinarja” dengan Catherine II dari Rusia. Isi perjanjian itu antara lain:

1. Kerajaan Usmani harus menyerahkan benteng-benteng yang berada di Laut Hitam kepada Rusia dan memberi izin kepada armada Rusia untuk melintasi selat yang menghubungkan Laut Hitam dengan LautPutih, dan
2. Kerajaan Usmani mengakui kemerdekaan Kirman (Crimea).

Demikianlah proses kemunduran yang terjadi di Kerajaan Usmani selama dua abad lebih setelah ditinggal Sultan Sulaiman al-Qanuni. Satu persatu negeri-negeri di Eropa yang pernah dikuasai kerajaan ini memerdekakan diri. Bukan hanya negeri-negeri di Eropa yang memang sedang mengalami kemajuan yang memberontak terhadap kekuasaan Kerajaan Usmani, tetapi juga beberapa daerah di Timur Tengah mencoba bangkit memberontak.

Di Mesir, kelemahan-kelemanan Kerajaan Usmani membuat Mamalik bangkit kembali. Di bawah kepemimpinan Ali Bey, pada tahun 1770 M, Mamalik kembali berkuasa di Mesir, sampai datangnyaNapoleon Bonaparte dari Perancis tahun 1798 M.

Di Libanon dan Syria, Fakhral-Din, seorang pemimpin Dntze, berhasil menguasai Palestina, dan pada tahun 1610 M merampas Ba’albak dan mengancam Damaskus. Fakhr al-Din baru menyerah tahun 1635 M. Di Persia, Kerajaan Safawi ketika masih jaya beberapa kali mengadakan perlawanan terhadap Kerajaan Usmani dan beberapa kali pula ia keluar sebagai pemenang.

Sementara itu, di Arabia bangkit kekuatan baru, yaitu aliansi antara pemimpin agama Muhammad ibn Abd al-Wahhab yang dikenal dengan gerakan Wahhabiyah dengan penguasa lokal Ibn Sa’ud. Mereka berhasil menguasai beberapa daerah di jazirah Arab dan sekitarnya di awal paroh kedua abad ke-18 M.

Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di Kerajaan Usmani ketika sedang mengalami kemunduran. Gerakan-gerakan seperti itu terus berlanjut hingga abad ke-19 dan ke-20 M.

• Osman I (1281-1326; bey)
• Orhan I (1326-1359; bey)
• Murad I (1359-1389; sultan sejak 1383)
• Beyazid I (1389-1402)
• Interregnum (1402-1413)
• Mehmed I (1413-1421)
• Murad II (1421-1444) (1445-1451)
• Mehmed II (sang Penguasa) (1444-1445) (1451-1481)
• Beyazid II (1481-1512)
• Selim I (1512-1520)
• Suleiman I (yang Agung) (1520-1566)
• Selim II (1566-1574)
• Murad III (1574-1595)
• Mehmed III (1595-1603)
• Ahmed I (1603-1617)
• Mustafa I (1617-1618)
• Osman II (1618-1622)
• Mustafa I (1622-1623)
• Murad IV (1623-1640)
• Ibrahim I (1640-1648)
• Mehmed IV (1648-1687)
• Suleiman II (1687-1691)
• Ahmed II (1691-1695)
• Mustafa II (1695-1703)
• Ahmed III (1703-1730)
• Mahmud I (1730-1754)
• Osman III (1754-1757)
• Mustafa III (1757-1774)
• Abd-ul-Hamid I (1774-1789)
• Selim III (1789-1807)
• Mustafa IV (1807-1808)
• Mahmud II (1808-1839)
• Abd-ul-Mejid I (1839-1861)
• Abd-ul-Aziz (1861-1876)
• Murad V (1876)
• Abd-ul-Hamid II (1876-1909)
• Mehmed V (Reşad) (1909-1918)
• Mehmed VI (Vahideddin) (1918-1922)
• Abd-ul-Mejid II, (1922-1924; hanya sebagai Kalifah) 

C. Kemajuan / Kejayaan Masa Turki Usmani
Selama kejayaan dinasti ini ada beberapa yang telah berhasil namun diperiode selanjutnya daerah-daerah yang telah dikuasi kembali direbut oleh pihak yang ingin menguasai Turki Usmani, adapun keberhasilan pada masa Sultan Sulaiman I disusun sebuah kitab undang-undang (qanun). Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Turki Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke-19. Karena jasa Sultan Sulaiman I yang amat berharga ini, di ujung namanya ditambah gelar al-Qanuni.

Pada masa Sulaiman kota-kota besar dan kota-kota lainnya banyak dibangun nmesjid, sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air, villa, dan pemandian umum. Disebutkan bahwa buah dari bangunan itu dibangun di bawah koordinator Sinan, seorang arsitek asal Anatolia.

Sebagai bangsa yang berdarah militer, Turki Usmani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran, sementara dalam bidang ilmu pengetahuan, mereka kelihatan tidak begitu menonjol.

Bangsa Turki juga banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan mesjid yang indah, seperti Masjid Al-Muhammadi atau Mesjid Jami’ Sultan Muhammad Al-fatih, Mesjid Agung Sulaiman dan Mesjid Abi Ayyub al-Anshari.Mesjid-mesjidtersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu mesjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah mesjid yang asalnya gereja Aya Sopia. Hiasan kaligrafi itu, dijadikan penutup gambar-gambar Kristiani yang ada sebelumnya. 

Pada masa Turki Usmani tarekat mengalami kemajuan. Tarekat yang paling berkembang ialah tarekat Bektasyi dan Tarekat Maulawi. Kedua tarekat ini banyak dianut oleh kalangan sipil dan militer. Di pihak lain, kajian-kajian ilmu keagamaan, Asy’ariyah mendapatkan tempatnya. Selain itu para ulama banyak menulis buku dalam bentuk syarah (penjelasan) dan hasyiyah (semacam catatan) terhadap karya¬karya masa klasik.

D. Faktor Runtuhnya Turki Usmani
Ada 2 faktor yang membuat khilafah Turki Utsmani mundur:

1. Intern
• Buruknya pemahaman Islam
Lemahnya pemahaman Islam membuat reformasi gagal. Sebab saat itu khilafah tak bisa membedakan IPTEK dengan peradaban dan pemikiran. Ini membuat munculnya struktur baru dalam negara, yakni perdana menteri, yang tak dikenal sejarah Islam kecuali setelah terpengaruh demokrasi Barat yang mulai merasuk ke tubuh khilafah. Saat itu, penguasa dan syaikhul Islam mulai terbuka terhadap demokrasi lewat fatwa syaikhul Islam yang kontroversi. Malah, setelah terbentuk Dewan Tanzimat (1839 M) semakin kokohlah pemikiran Barat, setelah disusunnya beberapa UU, seperti UU Acara Pidana (1840), dan UU Dagang (1850), tambah rumusan Konstitusi 1876 oleh Gerakan Turki Muda, yang berusaha membatasi fungsi dan kewenangan kholifah.

• Salah menerapkan Islam.
Dengan diambilnya UU oleh Suleiman II, seharusnya penyimpangan dalam pengangkatan kholifah bisa dihindari, tapi ini tak tersentuh UU. Dampaknya, setelah berakhirnya kekuasaan Suleimanul Qonun, yang jadi khalifah malah orang lemah, seperti Sultan Mustafa I (1617), Osman II (1617-1621), Murad IV (1622-1640), Ibrohim bin Ahmed (1639-1648), Mehmed IV (1648-1687), Suleiman II (1687-1690), Ahmed II (1690-1694), Mustafa II (1694-1703), Ahmed III (1703-1730), Mahmud I (1730-1754), Osman III (1754-1787), Mustafa III (1757-1773), dan Abdul Hamid I (1773-1788). Inilah yang membuat militer, Yennisari-yang dibentuk Sultan Ourkhan-saat itu memberontak (1525, 1632, 1727, dan 1826), sehingga mereka dibubarkan (1785). Selain itu, majemuknya rakyat dari segi agama, etnik dan mazhab perlu penguasa berintelektual kuat. Sehingga, para pemimpin lemah ini memicu pemberontakan kaum Druz yang dipimpin Fakhruddin bin al-Ma'ni

Dengan tak dijalankannya politik luar negeri yang Islami-dakwah dan jihad-pemahaman jihad sebagai cara mengemban ideologi Islam ke luar negeri hilang dari benak muslimin dan kholifah. Ini terlihat saat Sultan Abdul Hamid I/Sultan Abdul Hamid Khan meminta Syekh al-Azhar membaca Shohihul Bukhori di al-Azhar agar Allah SWT memenangkannya atas Rusia (1788). Sultanpun meminta Gubernur Mesir saat itu agar memilih 10 ulama dari seluruh mazhab membaca kitab itu tiap hari Menghadapi kemerosotan itu, khilafah telah melakukan reformasi (abad ke-17, dst). 

2. Eksten
• Penjajahan Barat membawa semangat gold, glory, dan gospel
Sejak jatuhnya Konstantinopel di abad 15, Eropa-Kristen melihatnya sebagai awal Masalah Ketimuran, sampai abad 16 saat penaklukan Balkan, seperti Bosnia, Albania, Yunani dan kepulauan Ionia. Ini membuat Paus Paulus V (1566-1572) menyatukan Eropa yang dilanda perang antar agama-sesama Kristen, yakni Protestan dan Katolik. Konflik ini berakhir setelah adanya Konferensi Westafalia (1667). Saat itu, penaklukan khilafah terhenti. Memang setelah kalahnya khilafah atas Eropa dalam perang Lepanto (1571), khilafah hanya mempertahankan wilayahnya. Ini dimanfaatkan Austria dan Venezia untuk memukul khilafah. Pada Perjanjian Carlowitz (1699), wilayah Hongaria, Slovenia, Kroasia, Hemenietz, Padolia, Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia lepas; masing-masing ke tangan Venezia dan Habsburg. Malah khilafah harus kehilangan wilayahnya di Eropa pada Perang Krim (abad ke-19), dan tambah tragis setelah Perjanjian San Stefano (1878) dan Berlin (1887).

By : http://feryntina.blogspot.com/2013/04/sejarah-peradaban-islam-turki-usmani.html